
Biodata
Nama Lengkap : Rahmawati, S.Pd
Tempat/Tanggal lahir : Enrekang/ 2 Mei 1988
Tempat Mengabdi : SMPIT Permata Papua-Kabupaten Mimika
Email : rahmalfurqan88@gmail.com
Judul Praktik Baik : Meningkatkan kosa kata bahasa ( Vocabulary) Inggris dengan menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning).
SITUASI
Endang Fauziati, 2010: 61 mengemukakan bahwa kosakata atau Vocabulary merupakan pusat bahasa dan penting untuk pembelajaran bahasa. Tanpa kosa kata yang cukup, seseorang tidak bisa berkomunikasi dengan efektif atau mengekspresikan segala ide-idenya baik secara lisan maupun tulis. Mempunyai kosa kata yang terbatas juga merupakan sebuah rintangan bagi siswa dalam belajar Bahasa asing. Situasi inilah yang saya hadapi di tempat tugas saya yaitu di SMPIT Permata Papua yang terletak di kabupaten Mimika , Provinsi Papua. Sebagian besar murid saya merasa kesulitan dalam menghafalkan kosa kata Bahasa Inggris karena berbagai faktor dan salah satunya adalah kurang menariknya metode atau cara mengajar saya dalam penguasaan kosa kata Bahasa Inggris.
Pada tulisan praktik baik ini saya akan menuliskan tentang metode yang saya gunakan dalam memperbaiki masalah yang saya hadapi diatas yaitu dengan mengajar berpusat pada siswa (Student Centred Learning) . Tulisan ini penting untuk saya bagikan sebagai bahan referensi kepada pendidik lainnya dalam menciptakan kelas dengan berpusat pada siswa karena sekarang sumber belajar bisa didapatkan dari berbagai sumber dan guru seharusnya menjadi fasilitator bukan menjadi satu-satunya sumber belajar dan selayaknya seorang guru harusnya mampu memfasilitasi peserta didik pada HOTS (High Order Thinking Skills) dan penguasaan teknologi. Karena pembelajaran berpusat pada siswa hanya mampu dilakukan jika pembelajaran yang kita rancang adalah pembelajaran berbasis teknologi.
Pada praktik baik ini saya berperan sebagai perencana atau penyusun rencana pembelajaran, sebagai guru atau fasilitator dalam pembelajaran dan melakukan evaluasi serta tindak lanjut dari proses dan hasil pembelajaran.
TANTANGAN
Merancang pembelajaran dengan berpusat pada siswa tidaklah semudah yang kita bayangkan. Ada banyak tantangan yang saya hadapi dalam pelaksanaannya yaitu merubah pola fikir peserta didik dari yang terbiasa hanya menerima informasi dari guru serta memberi stimulus agar mampu berfikir pada level HOTS. Serta kemapuan saya dalam mempertimbangkan kebutuhan setiap siswa sebagai suatu individu atau kelompok sehingga dapat mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar sepanjang waktu.
Beberapa pihak yang ikut terlibat dalam pelaksanan praktik baik ini yaitu peserta didik kelas VII berjumlah 32 siswa sebagai objek, rekan guru sebagai teman diskusi dalam merancang dan pelaksanaan serta dosen dan guru pamong PPG sebagai pengamat dan memberikan evaluasi serta umpan balik.
AKSI
Adapun langkah-langkah yang saya lakukan dalam menghadapi tantangan dalam praktik baik ini yaitu :
- Memberi pemahaman kepada peserta didik bahwa belajar tidak hanya dari guru tapi bisa dari berbagai sumber
- Menyiapkan atau memfasilitasi sumber belajar seperti Ipad atau HP dan jaringan wifi di sekolah.
- Memberi arahan yang jelas dalam mencari dan menentukan informasi yang dibutuhkan.
Dan strategi yang saya gunakan dalam praktik baik ini yaitu :
- Memilih materi yang kontekstual atau dekat dengan kehidupan peserta didik. Dengan memilih materi yang dekat dengan kehidupan mereka maka kosa kata yang didapatkan akan tersimpan dalam long term memory .
- Memilih materi yang bermanfaat bagi peserta didik sehingga mereka tertarik untuk aktif dalam proses pembelajaran dan akan memudahkan mereka dalam menghafal kosa kata yang baru.
- Melakukan pengelompokan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik sehingga guru lebih mudah dalam melakukan pembimbingan
- Menggunakan Project based learning (PJBL) atau Problem Based Learning (PBL) pada model pembelajaran sehingga peserta didik akan terfasilitasi dalam kerja kelompok serta memacu peserta didik dalam berfikir kritis, kreatif dan komunikatif.
- Membuat kolom kosa kata yang baru disetiap akhir pembelajaran sehingga saya mampu mengevaluasi perkembangan kosa kata peserta didik.
- Memastikan setiap pembelajaran peserta didik menyerap atau menerapkan kosa kata yang baru sehingga meningkatkan kepercayaan diri dalam menggunakan bahasa Inggris.
Adapun tahapan-tahapan yang saya lakukan dalam pelaksanaan praktik baik ini yaitu :
- Memilih materi atau topik yang akan diajarkan yang bermanfaat serta kontekstual atau denkat dengan kehidupan peserta didik.
- Peserta didik diberi arahan jelas tentang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu berpusat pada mereka dengan bantuan beberapa aplikasi yang akan membantu peserta didik dalam mengindetifikasi, menemukan informasi serta menyelesaikan produk atau menyelesaikan masalah dan diakhir sesi pembelajaran peserta didik akan mempersentasikan produk yang telah dibuat bersama kelompok masing-masing.
- Dalam langkah-langkah pembelajaran, saya hanya sebagai fasilitator yang mendampingi, memberikan klarifikasi atau peneguhan serta mengoreksi jika ada kekeliruan. Sebagai seorang guru hal ini tentu harus dilatih karena selama ini saya terbiasa mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Sehingga dengan merubah rancangan pembelajaran menjadi pembelajaran berpusat pada siswa juga butuh latihan dan kesabaran.
- Dalam tahap identifikasi atau penentuan masalah serta penyelesaian masalah, peserta didik mencari dari berbagai sumber seperti google atau aplikasi lainnya, melakukan diskusi bersama teman kelompok dan mendapatkan bimbingan atau arahan dari saya sebagai fasilitator.
- Saya sebagai fasilitator memastikan ketersediaan Ipad dan jaringan internet yang stabil. Sehingga proses pembelajaran yang berpusat pada siswa bisa terwujud karena tanpa fasilitas tersebut maka pembelajaran yang berpusat pada siswa akan sulit untuk dicapai dikarenakan peserta didik akan kesulitan mencari sumber informasi lainnya.
- Pada praktik baik ini saya mengambil topik anggota keluarga (family members) dan topik tentang angka, hari, bulan dan tahun ( numbers, days, months and years). Saya memilih topik ini karena dekat dengan kehidupan peserta didik serta topik ini lebih mudah karena sebagian besar peserta didik pertama kalinya belajar bahasa Inggris. Jadi saya berfikir untuk memulai dari yang mudah. Ketika peserta didik sudah terbiasa dengan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa maka akan mudah untuk menyerap materi yang sulit selanjutnya.
- Pada praktik baik ini produk yang dihasilkan oleh peserta didik yaitu family chart dari seluruh presiden Indonesia dengan menggunakan Google pada tahap identifikasi dan aplikasi Canva pada tahap pembuatan produk untuk materi anggota keluarga dan jadwal ujian untuk materi angka, hari, bulan dan tahun dengan menggunakan Google dalam tahap identifikasi atau penemuan informasi dan aplikasi Google spreed sheet dalam pembuatan jadwal ujian dengan menggunakan Ipad yang telah difasilitasi oleh sekolah.
Refleksi Hasil dan dampak
Dampak dari praktik baik yang saya lakukan adalah peserta didik menjadi aktif dan merasa menjadi pemeran utama dalam proses pembelajaran sehingga lebih mudah dalam menyerap dan mengingat serta menerapkan kosa kata Bahasa Inggris. Dan dengan metode ini anak-anak terfasilitasi untuk berinteraksi dan mengasah kemampuan berfikir pada HOT.
Hasil dari pembelajaran berpusat pada peserta didik sangat efektif dan mendapatkan respon yang positif dari rekan guru, peserta didik dan dosen pembimbing, serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang bisa saya simpulkan dari hasil penilaian akhir terkait peningkatan kosa kata.
Faktor keberhasilan dari praktik ini adalah adanya fasilitas yang memadai seperti gadget, jaringan internet serta arahan yang jelas dari guru. Dari keseluruhan proses yang telah saya jalankan saya bisa mengambil pelajaran bahwa seorang guru bukanlah pemegang kekuasaan dalam kelas tapi sebagai fasilitator bagi peserta didik dan ketika anak-anak diberi kesempatan untuk berperan aktif dan berusaha mencari informasi sendiri maka pembelajaran lebih efektif dan peserta didik merasa lebih mudah untuk menyerap kosa kata yang baru, serta pentingnya seorang guru menguasai teknologi sehingga bisa mendidik peserta didik sesuai dengan zamannya. Walaupun praktik ini secara keseluruhan berhasil namun ada hal yang saya rasakan belum maksimal yaitu melakukan pendampingan bagi peserta didik yang agak lambat dalam menangkap penjelasan saya serta beberap siswa masih pasif karena terbiasa dengan pembelajaran berpusat pada guru.